Jadi begini, bahkan aku bingung apa yang ingin aku utarakan. Sudah lama tidak bersua di rumahku ini. Maksudku, yang kusebut rumah adalah blog ini. Sejak awal buat, kubilang blog ini adalah rumah. Tempat memulangkan segala macam perasaan. Nah sekarang perasaanku sedang campur aduk. Jadi aku bingung perasaan mana yang mau aku pulangkan. Tapi akhirnya aku tidak jadi bingung. Bagaimana pun rumah selalu menerima kepulangan kita. Walau lusuh penuh peluh, rumah adalah tempat terbaik beristirahat dan memulihkan energi.
Pulang - goodreads.com |
Kalau saja hidup bisa senikmat dunia fiksi, ah aku akan suka. Mengapa ya, di dunia fiksi selalu digambarkan kisah cinta pasangan sempurna. Maksudku, setidaknya selalu tokoh yang digambarkan berparas cantik dan tampan. Pun penggambaran cantik tampannya terpaku pada sesuatu yang pula disepakati. Dan kebanyakan mereka punya kisah yang manis. Yang penuh kebahagiaan. Penuh tawa pokoknya. Kalaupun ada air mata, itu cuma selingan. Ah serunya. Sayangnya aku tidak sempurna. Tapi aku nyata, bukan fiksi. Atau aku fiksi bagi mereka yang aku anggap fiksi?
![]() |
Perahu Kertas - G+ Fitrah Amalina |
Lalu, apalah daya tubuh pendek kurus kering berhidung pesek ini. Ah aku jadi pesimis sama penulis. Mengapa mereka sepakat menggambarkan kisah cinta dua sejoli yang cantik tampan kaya raya dan pintar. Tapi kalau dipikir - pikir, siapa pula yang tertarik sama kisah orang yang tidak tampan dan tidak cantik. Fisik memang daya tarik pertama (tapi bukan utama). Apalagi kalau dikisahkan di film. Tentu harus menampilkan sosok wajah yang menjual.
Ya aku pernah baca beberapa kisah cinta tidak sempurna. Tapi mereka bukan pemeran utama kisah itu. Mereka hanya.. teman dari kerabat pemeran utama. Yang kamu tahu, mungkin kalau difilmkan hanya akan muncul beberapa menit dalam satu scene. Tapi aku pernah juga menjumpai kisah cinta seorang difabel dengan.. apa ya aku harus menyebutnya.. dia laki - laki bertato. Iya..si perempuan punya masalah dengan tulang belakangnya. Si laki - laki itu ya bertato, narkobaan. Pada akhirnya dia meninggal karena HIV. Dan si cewek itu di sampingnya, meluk dia. Kalo ada yang tahu cerita ini, sst jangan bilang - bilang ya hehe. Tapi tetap saja, mereka sebagai pemeran utama digambarkan dengan paras cantik dan tampan. Hmm lagi - lagi fisik ya. Eh tapi aku harap ambil hikmah positifnya cerita ini ya. Kalau gak tahu ceritanya yasudah tak apa.
Waktu Aku sama Mika - kapanlagi.com |
Hmm aku jadi ragu melanjutkan. Harus ya, pada setiap cerita selalu digambarkan cantik dan tampan. Apa tidak boleh menjual cerita dengan tokoh yang biasa saja. Bukan pentolah sekolah. Bukan anak hits. Bukan manajer. Bukan anak band. Ah.. mungkin memang tidak menjual kalo ceritanya anak dengan fisik biasa saja, sekolah dengan prestasi biasa saja, lalu jatuh cinta pada orang biasa saja juga. Tidak ada yang menarik. Padahal, pada kenyataannya banyak manusia yang sebenernya biasa saja. Dan jatuh cinta pada orang yang biasa juga. Tapi lagi - lagi seolah manusia ingin lari dari realita, mencipta fantasi dalam fiksi. Jadi mereka buatlah karangan sesuai keinginan. Yang cantiknya begini, tampannya begitu, kayanya seberapa, pandainya seperti apa. Begitulah.
Yah memang tidak menarik kalau kisahnya biasa saja. Sudah biasa di dunia nyata. Butuh pelarian di dunia fiksi. Dan hanya bisa berandai - andai menjadi si tokoh utama dunia fiksi.