Kelanjutan dari cerita sebelumnya Mencari Agama
"Jadi sebenernya kamu itu non muslim yang memang tidak solat atau muslim yang biasanya tidak solat?"
"Mmm... gak tahu"
"Agama kamu apa?"
"Gak milih"
"Di KTP?"
"Iya. Mmm.. orangtuaku Katolik sih. Tapi kakek dari ayah Budha"
"Diverse gitu ya keluargamu"
"Well, ya.. Kalo kumpul keluarga besar malah macem - macem, semua agama ada. Bahkan yang semacam aku juga ada. Ateis, agnostik"
"Jadi kamu...?"
"Percaya ada suatu kekuatan yang mencipta dan mengatur semesta. Tapi tidak setuju dengan konsep pengotakan agama. Untuk apa? Jika Memang ada Zat Yang Maha Kuasa, lalu apa kita perlu memohon, menyembah, memberi sesajen, atau apa pun itu namanya. Kenapa harus ada agama. Kenapa juga harus berbeda. Jika Zat Maha Kuasa itu memang satu."
"Di Alquran itu Allah berfirman bahwa manusia diciptakan..."
"...dari seorang laki - laki dan seorang perempuan, dan dijadikan berbangsa - bangsa dan bersuku - suku agar saling mengenal. Al Hujurat ayat 13"
"Loh kok kamu tau?"
"Itu ayat Alquran yang paling aku suka"
"Dari 6666 ayat Alquran? But why? Iya sih itu ayat yang bagus banget maknanya"
"Bentar... kamu tunggu di sini ya bentar aja. Nanti aku balik"
Dia bergegas, lari ke sebuah warung. Tak lama kemudian dia kembali menemuiku, menyodorkan sebuah botol.
"Iya? ini buat apa?"
"Lima detik dari sekarang kamu harus minum ini. 5.. 4... 3..2..1..."
Suara azan magrib berkumandang.
"Nih minum, cepet. Kamu puasa kan?"
"Astagfirullah, iya aku sampe lupa. Makasih ya, baik banget"
"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Efesus 2:10"
"Itu.. apa?"
"Ayat dalam Alkitab"
"Oh..Berapa banyak agama yang kamu pelajari?"
"Gak tahu.. banyak"
"Eh tapi kamu belum jawab pertanyaanku, kenapa ayat favoritmu Al Hujurat 13?"
"Perpecahan, peperangan, kerusuhan. Banyak hal yang bermula dari tidak bisanya kita menerima perbedaan. Kadang sebenarnya masalah utamanya bukan perbedaan suku atau bangsa, entah urusan politik atau bisnis atau bisa saja malah urusan wanita tapi perbedaan suku bangsa yang malah dikambinghitamkan, lalu mereka menyerang kelompok masyarakat yang tidak bersalah, tidak ada sangkut pautnya dengan mereka."
"Iya sih..."
"Hal kayak gitu jelas ada di kehidupan kita. Dan itu semua sudah dituliskan dalam Alquran yang penciptaannya entah berapa ribu tahun yang lalu. Tentang suku bangsa yang berbeda - beda. Bahwa memang kita diciptakan berbeda bukan untuk membentuk dominasi - dominasi tertentu. Tujuannya adalah untuk saling mengenal. Bersaudara."
"That's right"
"Eh udah sana solat dulu keburu abis magribnya."
"Masjidnya di mana ya tadi yang azan?"
"Kayaknya di ujung sana, yuk"
Kami sampai di masjid.
"Kamu ikut masuk?"
"Enggak, aku tunggu di luar aja"
Sebelum aku melangkahkan kaki masuk ke masjid, entah ada sesuatu yang mendorongku untuk berbalik menghadapnya.
"Oh iya, tentang agama katamu tadi. Allah emang gak butuh aku menyembah Dia. Allah memang Maha Segalanya. Tapi aku yang butuh, aku adalah hamba yang lemah, atas penciptaanNya aku hadir. That's why, aku butuh ibadah. Solat atau tidak solat aku, dunia ini akan terus berdiri kokoh di atas kuasaNya. Aku juga butuh bekerja untuk memantaskan diri bahwa aku layak menerima riski dariNya. Tentang perbedaan agama, ini adalah fitrah. Yang aku yakini adalah Islam. Bukan karena diajarkan orangtua, tapi semakin mengenalnya, aku semakin jatuh cinta."
"Aku solat dulu", Aku berbalik dan melangkahkan kaki masuk ke masjid.