Sejak tanggal 7 April 2018, jalanan
Surabaya memiliki teman baru. Siapa teman baru itu? Dia adalah si merah bernama Suroboyo Bus. Peluncuran Suroboyo Bus persembahan Dinas Perhubungan Kota
Surabaya, menjadi sarana transportasi massal bagi masyarakat Surabaya. Begitu
Suroboyo Bus resmi diluncurkan oleh walikota Bu Risma, warga Surabaya begitu
antusias mencoba si merah ini. Saat awal-awal peluncuran, Suroboyo
Bus dipromosikan dengan gratis tiket transportasi. Lalu setelah masa promonya
selesai, tentu saja harus bayar untuk naik Suroboyo Bus. Eh, tapi ada yang unik
dari segi pembayarannya. Bayar Suroboyo Bus gak pakai uang dalam bentuk apa
pun. Kita bisa menikmati Bus Suroboyo dengan menukarkan gelas atau botol
plastik bekas sebagai ganti tiketnya. Begini ketentuan tiketnya:
Kita bisa bawa gelas atau botol plastik
bekas saat akan naik Suroboyo Bus. Alternatif lain, nabung botol sampai banyak
lalu tukarkan semuanya untuk mendapatkan kartu setor sampah. Per kelompok botol
plastik (3 botol besar, 5 botol sedang, 10 gelas plastik), akan mendapatkan
satu stiker yang berguna untuk tiket naik Suroboyo Bus. Sampai saat ini, tempat
penukaran botol plastik baru ada di 2 tempat,
yaitu terminal Purabaya dan halte Rajawali. Setelah menyetor sampah atau
menunjukkan stiker, di dalam bus nantinya kita akan mendapatkan e-tiket.
E-tiket ini bisa digunakan untuk naik Suroboyo Bus lagi, berlaku hingga 2 jam.
Jadi gak perlu tukar sampah lagi, cukup tunjukkan e-tiket ke mas atau mbak
helper. Ribet kah? Mungkin kelihatannya iya, tapi coba aja sekali naik
Suroboyo Bus. Dijamin akan merasakan pengalaman yang seru, dan bikin nagih juga.
![]() |
E-tiket Suroboyo Bus [dokumen pribadi] |
![]() |
Helper yang siap sedia membantu penumpang [dokumen pribadi] |
Aku sendiri baru-baru ini coba naik Suroboyo Bus. Ketika awal-awal peluncuran memang baru tersedia untuk rute Surabaya
utara-selatan. Sedangkan aku adalah warga airlangga united alias arek unair,
yang mana termasuk dalam wilayah Surabaya Timur. Nah, sejak 5 September 2018
Rute Suroboyo Bus bertambah lagi untuk area barat-timur. Bertepatan pula dengan
munculnya teman baru lagi, si kuning bus tumpuk yang beroperasi di jalur
Surabaya utara-selatan. Kebetulan sejak pertengahan September aku ada kegiatan
hingga beberapa minggu ke depan di Jatim Expo. Aku memanfaatkan Suroboyo Bus ini
sebagai sarana transportasi hemat dan ramah lingkungan.
Sebenarnya aku sudah nabung banyak botol
plastik bekas untuk ditukarkan. Akhirnya,
hari Kamis 20 September kemarin aku bawa botol-botolnya ke terminal
Purabaya dan ditukarkan dengan kartu setor sampah. Setelah dihitung sebenarnya
aku dapat 5 stiker, tapi bapak petugasnya baik banget. Beliau memberiku bonus 2
stiker. Jadinya aku dapat 7 stiker!
“Gak papa mbak, buat kuliah ya. Saya juga
dulu kuliah, jadi tau gimana susahnya kuliah.”
Terharu aku tuh, bapak semoga dilancarkan
rezekinya.
Setelah menukarkan sampah, langsung aku
mencoba Suroboyo Bus. Letak parkirnya berdekatan dengan lokasi penukaran sampah
plastik, yaitu di pintu keluar bus kota terminal Purabaya. Kebetulan yang
terparkir saat itu adalah si kuning bus tumpuk. Aku langsung naik dan memilih
duduk di lantai 2.
![]() |
Lantai 2 bus tumpuk [dokumen pribadi] |
Kalau di bus tumpuk duduknya bebas.
Sedangkan kalo di si merah, ada ketentuan kursinya sendiri sesuai warna. Kursi
warna merah untuk tempat duduk penumpang prioritas, pink untuk perempuan, dan
oranye adalah kursi umum.
Naik bus tumpuk ada sensasi tersendiri,
terutama kalo duduk di lantai 2. Karena posisinya tinggi, kita bisa leluasa
memandang jalanan dari ketinggian. Duduk di lantai 1 asik juga, karena sejajar
dengan kendaraan lainnya sehingga bisa merasakan sensasi yang sama dengan moda
transportasi lain. Bedanya, naik Suroboyo Bus kita bisa duduk nyaman, aman, dan
gak perlu capek nyetir. Saking aman dan nyamannya Suroboyo Bus, ada yang sambil
belajar dan bahkan anak-anak sampai bisa bermain di dalam bus ini.
![]() |
Memandangi jalanan dari ketinggian [dokumen pribadi] |
Rute Suroboyo Bus yang biasa aku lalui
adalah dari Halte Ubhara ke Halte Unair. Halte Ubhara masuk jalur selatan-utara,
sedangkan Halte Unair di jalur barat-timur. Aku biasanya berhenti di halte
connecting untuk pindah jalur, peta haltenya bisa cek di instagram @suroboyobus.
Selain itu untuk memudahkan melacak Suroboyo Bus terdekat, Dinas Perhubungan
Kota Surabaya meluncurkan aplikasi android yaitu Gobis. Aplikasi ini cukup
akurat untuk melacak bus dan halte terdekat, sinkron dengan google maps. Jadi,
tidak perlu menunggu bus terlalu lama. Kalau busnya masih jauh, bisa santai
dulu.
![]() |
Suroboyo Bus berbagai koridor. [Aplikasi Gobis] |
![]() |
Melacak bus terdekat dari lokasi terkini. [Aplikasi Gobis] |
Lucunya juga ketika Suroboyo Bus lewat, mampu menarik perhatian orang-orang. Bahkan ada yang sampai mengabadikan momen dengan memotret Bus Suroboyo menggunanakan gawainya. Sepertinya memang Suroboyo Bus ini menjadi kebanggan warganya.
Bagaimana tidak, bus yang apik, dan cara pembayaran yang unik. Naik Suroboyo Bus, transportasi masa kini kebanggaan Surabaya. Yuk, belajar eco life
dengan naik transportasi umum yang sekaligus turut partisipasi mengolah ulang
sampah plastik.